Apa yang terbersit dalam pikiran Anda ketika disebutkan bulan Dzulhijjah? sebagian kita mungkin teringat dengan Bulan "Besar"? Bulan haji? Bulan nikah alias banyak undangan ke kondangan? Bulan Qurban?
Yup..semuanya tidak salah :-)
Terlebih dari semua "julukan" untuk bulan dzulhijjah itu, ada hal yang tidak kalah pentingnya yakni tentang keutamaannya. Dzulhijjah adalah satu dari empat bulan haram.
Dalam Al Qur'an surat Al Maidah ayat 2
Rasulullah SAW bersabda "Setahun ada 12 bulan, di antaranya terdapat 4 bulan haram, 3 bulan yang berurutan adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram, dan (satu bulan tersendiri) Rajab Mudhar yang berada di antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban." (HR Bukhari dan Muslim) Dalam kitab Fathul bari (Ibnu Hajar) dan Al Minhaj (Imam Nawawi) dijelaskan bahwa Rasulullah menyandarkan bulan Rajab pada bani Mudhar karena kalau bani Rabi'ah menyebutkan bahwa Rajab itu adalah Ramadhan.
Kita dianjurkan pula untuk memperbanyak ibadah di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Dalam Al Qur'an surat Al Fajr 1-2, dalam tafsir Ibnu Katsir yang dimaksud 10 hari itu adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi SAW bersabda : "Tidak ada amal yang lebih afdhal dibanding amal pada hari-hari ini. Mereka bertanya : Tidak yang jihad? Beliau menjawab : Tidak pula jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan sesuatu pun." Dalam tafsir Ibnu Katsir, hari-hari yang dimaksud adalah di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Mengapakah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah ini demikian dimuliakan?
Pada hari-hari ini berkumpulnya ibadah-ibadah yang utama, yaitu : sholat, sedekah, puasa dan haji. (Ibnu Hajar Al Asqalani)
Dari Ibnu Abbas ra, Allah mewahyukan Taurat kepada Musa as yang didahului dengan puasa selama 40 hari (30 hari di bulan Dzul qa'dah dan 10 hari di awal Dzulhijjah). Puasa itu jadi penyempurna turunnya Taurat dan pada bulaan yang sama Allah mewahyukan ayat (terakhir) dari Al Qur'an (saat haji wada'). (Tafsir Ibnu Katsir)
Pada bulan Dzulhijjah, Allah menggabungkan keharaman waktu (bulan haram), keharaman tempat (Mekah dan Madinah), keharaman kondisi (haji jadi profil paripurna seorang muslim).
Hal-hal tersebutlah, selain apa yang terdapat dalam dalil naqli, yang (semoga) bisa menguatkan pemahaman kita tentang keutamaan sepuluh hari pertama.
Adapun ibadah-ibadahyang dianjurkan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah :
1. Shoum sunnah
Pada sepuluh hari pertama, dianjurkan pula untuk berpuasa, terlebih pada hari ke 8 (Tarwiyah) dan 9 (Arafah) Dzulhijjah, kecuali tanggal 10 Dzulhijjah. Tanggal 10, 11, 12, dan 13 adalah hari-hari yang terlarang untuk berpuasa.
2. Sholat Idul Adha dan berqurban
Dalam QS Al Kautsar ayat 2, Allah memerintahkan untuk melaksanakan sholat dan berkurban.
Dalam Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq menyebutkan bahwa disyariatkannya sholat Idain pada tahun I hijrah. Itu adalah sunnah muakkadah yang selalu dilakukan Rasulullah. Beliau memerintahkan kaum laki-laki dan wanita untuk keluar meramaikan. Adapun hukum melaksanakan sholat Ied ini adalah wajib (menurut madzhab Hanafi, wajib di sini maksudnya antara sunnah dan fardhu), sunnah muakkadah (menurut madzhab Syafi'i dan Maliki), dan fardlu kifayah (menurut Hanabilah).
Qurban ini jumhur ulama menyebutkan bahwa hukumnya adalah sunnah muakkadah.
3. Dzikrullah
4. Haji (bagi yang mampu)
5. Bersedekah
6. Tilawah Al Qur'an
7. dan ibadah-ibadah sunnah lainnya
wallohu a'lam bish showab
No comments:
Post a Comment