Kisah "In syaa Allah"
Pertama, Kisah Nabi Sulaiman yg digambarkan dalam Hadist yang diriwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Nabi Sulaiman memiliki enam puluh orang istri. Suatu hari ia berkata:
Malam ini aku akan menggauli semua istriku satu-persatu, sehingga
masing-masing mereka akan mengandung dan melahirkan seorang anak lelaki
yang perkasa dalam menunggang kuda untuk berjuang di jalan Allah.
Ternyata tidak seorang istri pun yang mengandung kecuali hanya satu yang
melahirkan bayi setengah manusia. Kemudian Rasulullah saw. bersabda:
Seandainya Sulaiman mengucapkan "insya Allah", pasti masing-masing
mereka akan melahirkan seorang anak lelaki yang perkasa dalam menunggang
kuda untuk berjuang di jalan Allah. (Shahih Muslim No.3123)
Kedua, didalam QS Al-Kahf (18) : 23-24, yang artinya :
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "aku pasti pasti melakukan itu besok pagi,
kecuali (dengan mengatakan): "Insya-Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu
apabila engkau lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan
memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat kebenarannya
daripada ini".
Menurut riwayat, ada bebeapa orang Quraisy
bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, tentang roh, kisah Ashabul Kahf
(Penghuni gua) dan kisah dzulqarnain, lalu beliau menjawab, datanglah
besok pagi kepadaku agar aku ceritakan kepadamu. Dan beliau tidak
mengucapkan Insya ALLAH (atinya jika ALLAH menghendaki). Tapi rupanya
sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal
tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24
diatas, sebagai pelajaran kepada nabi : ALLAH mengingatkan pula bilamana
nabi lupa menyebut Insya ALLAH haruslah segera menyebutnya kemudian.
Ketiga, Pemilik Kebun dalam QS. Al-Qalam (68) :17-33
Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana
Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti
akan memetik (hasil) nya di pagi hari,
Tetapi mereka tidak menyisihkan (dengan mengucapkan: "Insya Allah")
lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,
maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita* (Maka
terbakarlah kebun itu dan tinggallah arang-arangnya sepeti malam).
lalu pada pagi hari mereka saling memanggil: "Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasilnya".
Maka merekapun berangkat sambil berbisik-bisik: "Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu".
Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).
Maka, Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya
kita benar-benar orang-orang yang sesat, bahkan kita tidak memperoleh
apapun"
Berkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka:
"Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih
(kepada Tuhanmu)?"* (mensyukuri nikmatnya dan tidak meniatkan sesuatu
yang bertentangan dengan Perintah Allah. Seperti : meniatkan tidak akan
memberi fakir miskin.
Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang Zalim".
Lalu meraka saling berhadapan dan saling berhadapan.
Mereka berkata: " celakalah kita! sesungguhnya kita ini orang-orang yang melampaui batas".
Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang
lebih baik daripada yang ini; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan
dari Tuhan kita.
Seperti itulah azab (di dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui.
:: Dinukil dari AL-QUR'AN dan HADIST. semoga, kita termasuk orang-orang yang tak lupa mengatakan In syaa Allah ketika berjanji ataupun bersumpah. "In syaa Allah."
sumber : dari sini
No comments:
Post a Comment